Jumat, 25 Juli 2014

HUKUM SUKUN ( ْ )

HUKUM SUKUN ( ْ )          
            Sukun sering disebut mati, jadi huruf yang diberi baris sukun ia akan berhenti berbunyi atau tidak bisa dibaca  karena mati. Walau pun huruf setelahnya hidup, tetap saja ia tidak bisa berbunyi. contoh  لْفَافًا , kata tersebut tidak akan bisa di ucapkan karena diawali huruf sukun. kata tersebut  bisa dibaca apabila didahului (diawali) huruf yang hidup, fathah, kasroh  atau pun dhomah. contoh اَلْفَافًا : alfaafan,
بَبِبُ بَبْ
بَبْ بِبْ بُبْ
بَ بِ بُ
Babibu bab
bab bib bub
ba bi bu
تَتِتُ تَتْ
تَتْ تِتْ تُتْ
تَ تِ تُ
tatitu tat
tat tit tut
ta ti tu

Ada lima huruf apabila huruf nya bersukun atau disukunkan, ia diucapkannya harus mantul atau bergetar. dalam ilmu tajwid disebut Qolqolah, yaitu بَ جُ دِ طَ قَ
        cara pengucapan:
-        Memantulkan huruf sukun dengan kadar setengah harokat
-        Diucapkan ddengan mengalir kedepan dan tidak menahannya.
-        Dibaca dengan mengalir agar mempermudah keluarnya
-        Dibaca lebih jelas dan kuat, ketika berhenti pada huruf yang bertasydid. dan cara membacanya di tahan terlebih dahulu baru memantulkannya.
نَقْعًا
أَطْعَمَهُمْ
يَلِدْ
تَجْرِي
حَبْلٌ
naQ’aan
aTH’amahum
YaliD
TaJrii
haBlun

            Qolqolah terbagi menjadi 2, yaitu
Qolqolah shugro: yaitu huruf qolqolah bersukun ashli (bersukun ditengah kalimat)  حَبْلٌ
Qolqolah qubro: yaitu huruf qolqolah bersukun karena diwaqof (diakhir kaliamat)  وَتَبَّ
Qubro
Shugro
اَلصَّمَدُ
تَجْرِي
asshomaD
taJrii


            Selain hurufب ج د ط ق  , Semua huruf yang sukun tidak boleh mantul
اَصْ
اَشْ
اَسْ
اَزْ
اَرْ
اَذْ
اَخْ
اَحْ
اَثْ
اَتْ
اَاْ
اَ هْ
اَوْ
اَنْ
اَمْ
اَلْ
اَكْ
اَفْ
اَغْ
اَعْ
اَظْ
اَضْ


            Tasydid adalah tanda kalau ada huruf kembar sala satuhurufnya disukun.
contoh:   اَبْبَ  :  اَبَّ   (dibaca abba)


Setiap bacaan huruf yang bertasydid suara ditekan dan ditahan  2 harokat.  contoh اَكَّ dibaca akka
اَزَّ
اَرَّ
اَذَّ
اَدَّ
اَخَّ
اَحَّ
اَجَّ
اَثَّ
اَتَّ
اَبَّ
اَقَّ
اَفَّ
اَغَّ
اَعَّ
اَظَّ
اَطَّ
اَضَّ
اَصَّ
اَشَّ
اَسَّ





اَيَّ
اَ هَّ
اَوَّ
اَلَّ
اَكَّ



            B.DITAHAN DAN DENGUNG

Setiap bacaan huruf yang bertasydid suara ditekan dan ditahan  2-3 harokat. khusus ditambah berdengung apabila huruf yang bertasydid ituنّ  مّ  contoh : إِنَّا   عَمَّ (kesempurnaan pengucapan gunnah melibatkan rongga hidung.)
ثُمَّ كَلَّا سَوْف
إِنَّ شَانِئَكَ
Tsummma kalla saufa
Innnna syaaniaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar