
Kita akan
meninggalkan bulan Ramadhan, bulan yang penuh keagungan, ampunan, dan bulan
pendidikan. tentu saja hanya hamba yang
penuh pengharapan lah dengan perjuangan
bersugguh meraih apa yang dijanjikan. bukan orang yang ber-angan menantikan
semua yang Allah janjikan dengan lamunan, hanya diisi seala kadarnya.
waktu terus
melaju, Ketika salam senja lembayung merah memahakan Sang Maha Agung , sang
maha Besar. menggaung kesaksian dialah Satu yang patut disembah, Muhammad sang Utusan. terhimpun
dalam seruan adzan. sujud hamba
mengagungkan, memuji berserah diri
tersungkur di hadapan Nya.bertanda Ramadhan Pergi.
di malam Peralihan
yang biasa kita riuh kan dengan gema takbir, yang di yakini merupakan gemuruh
kemenangan. tapi semoga saja riuh dan arak-arak kemenangan, betul-betul berarti
kemenangan dalam rangka mengalahkan hawa nafsu. dan meraih pahala.
Jangan sampai gemuruh
kemenangan itu berubah menjadi gemuruh kesenangan bahwa Ramadhan telah usai,
bukan karena pahala yang kan diraih.
tapi karena gemuruh bahagia sebuah penderitaan telah berakhir,seolah Ramadhan
adalah sang penjajah belanda telah terusir.,
Bagaimana kalau
alangkah baiknya bukan mau membuat amalan baru. mari kita jadikan malam iedul fitri
menjadi malam evaluasi bukan sebagai malam evakuasi yang hanya memindahkan
badan. berakhirnya Ramadhan masuk bulan Sawal bukan berkmakna hanya pindah
bulan. ya semua amalan berhenti karena bukan bulan Ramadhan lagi.
Jadikan awal malam
Sawal menjadi malam evaluasi menghitung amalan kita, apa saja yang telah
diraih. bukan kuantitas saja tapi bagaimana kualitas amalan kita selama Ramadhan.
hening malam meghitung
satu persatu. dari Amalan kita sudah betulkah, sudah sesuaikah dengan yang dicontohkan, sudah benarkah niat
amalan kita penuh dengan ke ikhlasan hanya untuk Allah satu. dan nanti apakah napas
kita ini akan kah masih bisa menghirup kembali udara Ramadhan.
ketika fajar beralun
gema Takbir, Tahlil, tahmid kemenangan, kita sudah siap dengan dengan audit data amalan kita. kalu sudah
bagus kita pertahankan dan terus ditingkatkan, kalau masih kurang dan jelek,
maka mari kita bertaubat dan memcoba memperbaiki di 11 bulan selanjutnya. mudah-mudahan kita bertemu dengan Ramadhan
lagi.
Bulan baru semangat
baru, dan melaksanakan kembali fitrah kita sebagai manusia yaitu beribadah
kepadaNya. coba perhatikan semua ibadah kepada Allah apakah keluar dari fitrah?
Fitrah adalah sesuai dengan seharusnya. karena ibadah adalah Fitrah manusia.
jadi, Amalan yang
dilakukan dan sudah dilatih di bulan Ramadhan mari kita coba praktekan dan dawamkan
diluar Ramadhan. berakhirnya Ramadhan bukan berakhir juga semua amalan. shaum sebulan penuh kita lanjutkan dengan
shaum sunat. shalat taraweh kita
lanjutkan dengan salat tahajud, zakat Fitrah kita lanjutklan denagn zakat-zakat
mall jika kita memiliki harta yang sudah dan harus dikeluarkan zakatnya, atau
infak shadaqoh. by Rana Setiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar