Jumat, 25 Juli 2014

Malam Evaluasi. bukan malam Evakuasi

Sebentar lagi tidak terasa lentik jemari masa melambai perpisahan. kepada bulan yang penuh keagungan, pengampunan, pendidikan, lipatan pahala. yang dijanjikan bagi hamba yang bersungguh-sungguh berharap. tapi bukan untuk hamba yang berangan.
Kita akan meninggalkan bulan Ramadhan, bulan yang penuh keagungan, ampunan, dan bulan pendidikan.  tentu saja hanya hamba yang penuh pengharapan lah dengan  perjuangan bersugguh meraih apa yang dijanjikan. bukan orang yang ber-angan menantikan semua yang Allah janjikan dengan lamunan, hanya diisi  seala kadarnya.
waktu terus melaju, Ketika salam senja lembayung merah memahakan Sang Maha Agung , sang maha Besar. menggaung kesaksian dialah Satu yang patut  disembah, Muhammad sang Utusan. terhimpun dalam seruan adzan.  sujud hamba mengagungkan, memuji  berserah diri tersungkur di hadapan Nya.bertanda Ramadhan Pergi.
di malam Peralihan yang biasa kita riuh kan dengan gema takbir, yang di yakini merupakan gemuruh kemenangan. tapi semoga saja riuh dan arak-arak kemenangan, betul-betul berarti kemenangan dalam rangka mengalahkan hawa nafsu. dan meraih pahala.
Jangan sampai gemuruh kemenangan itu berubah menjadi gemuruh kesenangan bahwa Ramadhan telah usai, bukan karena pahala yang kan diraih.   tapi karena gemuruh bahagia sebuah penderitaan telah berakhir,seolah Ramadhan adalah sang penjajah belanda telah terusir.
Bagaimana kalau alangkah baiknya bukan mau membuat amalan baru. mari kita jadikan malam iedul fitri menjadi malam evaluasi bukan sebagai malam evakuasi yang hanya memindahkan badan. berakhirnya Ramadhan masuk bulan Sawal bukan berkmakna hanya pindah bulan. ya semua amalan berhenti karena bukan bulan Ramadhan lagi.
Jadikan awal malam Sawal menjadi malam evaluasi menghitung amalan kita, apa saja yang telah diraih. bukan kuantitas saja tapi bagaimana kualitas amalan kita selama Ramadhan.
hening malam meghitung satu persatu. dari Amalan kita sudah betulkah, sudah sesuaikah  dengan yang dicontohkan, sudah benarkah niat amalan kita penuh dengan ke ikhlasan hanya untuk Allah satu. dan nanti apakah napas kita ini akan kah masih bisa menghirup kembali udara Ramadhan.  
ketika fajar beralun gema Takbir, Tahlil, tahmid kemenangan, kita sudah siap  dengan dengan audit data amalan kita. kalu sudah bagus kita pertahankan dan terus ditingkatkan, kalau masih kurang dan jelek, maka mari kita bertaubat dan memcoba memperbaiki di 11 bulan selanjutnya.  mudah-mudahan kita bertemu dengan Ramadhan lagi.
Bulan baru semangat baru, dan melaksanakan kembali fitrah kita sebagai manusia yaitu beribadah kepadaNya. coba perhatikan semua ibadah kepada Allah apakah keluar dari fitrah? Fitrah adalah sesuai dengan seharusnya. karena ibadah adalah Fitrah manusia.  
jadi, Amalan yang dilakukan dan sudah dilatih di bulan Ramadhan mari kita coba praktekan dan dawamkan diluar Ramadhan. berakhirnya Ramadhan bukan  berakhir juga semua amalan.  shaum sebulan penuh kita lanjutkan dengan shaum sunat. shalat  taraweh kita lanjutkan dengan salat tahajud, zakat Fitrah kita lanjutklan denagn zakat-zakat mall jika kita memiliki harta yang sudah dan harus dikeluarkan zakatnya, atau infak shadaqoh. by Rana Setiana



Tidak ada komentar:

Posting Komentar